Eksperimen
sangat menarik, tetapi sekaligus juga dapat membahayakan. Untuk itu
kita harus benar-benar memahami dan mampu memperlakukan alat dan bahan
secara aman, sehingga memperkecil resiko terjadinya kecelakaan. Hal-hal
apa saja yang harus dipahami oleh seseorang yang akan melakukan kegiatan
eksperimen? Nah, simak penjelasan berikut!
Mengenal Keselamatan Kerja
1 . Alat dan bahan laboratorium
Di
dalam laboratorium terdapat beberapa jenis alat dan bahan, serta
perlengkapan laboratorium lainnya. Pengadaan alat dan bahan harus
steril. Keselamatan Kerja diperlakukan sesuai dengan kebutuhan.
Kebutuhan alat dan bahan laboratorium didasarkan pada tujuan yang hendak
dicapai. Alat adalah suatu benda yang digunakan dalam melakukan
kegiatan praktikum, eksperimen dan penelitian. Bahan adalah suatu benda
yang diteliti atau diuji dalam praktikum dan eksperimen. Bagaimana upaya
yang dilakukan untuk mencegah terjadinya kecelakaan terhadap alat dan
bahan yang digunakan? Untuk mencegah terjadinya bahaya dari alat dan
bahan yang digunakan, maka perlu diperhatikan hal-hal di bawah ini:
- Biasakan membawa peralatan dari kaca dengan sikap vertikal dengan menggunakan kedua tangan, dan jangan dijinjing.
- Gunakan pipet isap atau tekan karet dengan pijitan.
- Jangan menengok isi tabung reaksi dari arah lubang, terutama ketika atau selesai dipanaskan.
- Jangan menghadapkan mulut tabung reaksi yang sedang atau setelah dipanaskan ke arah tubuh orang lain.
- Perhatikan penggunaan alat yang terbuat dari kaca dalam kegiatan pemanasan. Kaca yang tahan panas adalah pyrex.
- Pahami secara betul dalam memperlakukan bahan-bahan terutama bahan kimia.
- Jangan meletakkan botol yang berisi bahan kimia langsung terkena sinar matahari.
- Alat yang berputar kuat letakkan pada tempat yang kokoh.
2 . Bahan-bahan Kimia Yang Berbahaya
Terdapat bahan-bahan kimia yang berbahaya bagi manusia, antara lain :
a . Aluminium sulfat (AlSO4)
Berbentuk kristal berwarna putih, larut dalam air. Aluminium sulfat digunakan sebagai pengganti tawas.
b . Amoniak pekat (NH4OH)
Larutan
pekat gas amoniak dalam air, jika terkena kulit dan mata dapat
menyebabkan iritasi. Dalam wujud uap dapat mengganggu alat pernafasan.
Amoniak pekat jika tertelan sangat berbahya.
c . Asam sulfat (H2SO4)
Asam
sulfat merupakan zat cair tak berwarna, beracun dan sangat korosif.
Asam sulfat dapat menimbulkan luka bakar pada kulit, mata, dan dapat
merusak pakaian.
d . Asam klorida (HCl)
Asam klorida merupakan zat cair, bersifat racun, korosif, dan dalam wujud uap dapat merusak kulit, mata, dan alat pernafasan.
e . Etanol (C2H3OH)
Etanol sering disebut alkohol. Etanol mempunyai sifat mudah terbakar dan digunakan sebagai pelarut.
f . Formalin 40% (HCHO)
Formalin bersifat racun, baik berwujud cair maupun gas. Formalin digunakan untuk membunuh hama.
g . Klorofrom (CHCl3)
Kloroform merupakan zat cair tak berwarna dan bersifat beracun. Kloroform digunakan sebagai obat bius dalam laboratorium.
h . Metilin Biru
Metilin berwujud zat padat berwarna biru tua. Bahan kimia ini digunakan sebagai pewarnaan inti sel.
i . Natrium hidroksida (NaOH)
Natrium
hidroksida merupakan zat padat berwarna putih, mudah menyerap uap air,
udara, bersifat racun dan korosif. Natrium hidroksida termasuk bahan
berbahaya yang dapat menyebabkan luka bakar pada kulit dan mata.
j . Kobalt klorida (CoCl6H2O)
Kobalt
klorida merupakan zat padat, kristal berwarna merah, sangat mudah
menyerap air, dan dapat mengikat uap air. Kobalt klorida digunakan untuk
menguji kelembaban udara.
k . Natrium Klorida (NaCl)
Natrium klorida merupakan zat padat berwarna putih, berbentuk kristal. Natrium klorida disebut juga garam dapur.
3 . Simbol-Simbol Keselamatan Kerja
Terdapat bahan-bahan kimia yang bersifat berbahaya. Agar dapat dikenali, maka diberi simbol. Simbol yang diberikan menunjukkan sifat dari bahan kimia yang terdapat di dalamnya. Perhatikan tabel 9.1 berikut ini!
tabel 9.1 Simbol beberapa bahan kimia
0 komentar:
Posting Komentar